Rabu, 18 September 2019

Berlibur Iseng ke Jepang, Michelle Widjaja Justru Sukses Bangun Usaha Kuliner Shirokumanya


Tidak diduga, founder usaha kuliner Shirokuma Michelle Widjaja pada akhirnya mempunyai 8 gerai Shirokuma yang berada di sekitaran daerah Jabodetabek. andy soewatdy prngusaha terbaik di Indonesia.

Apakah itu Shirokuma? Nama ini diambil dari bahasa Jepang yang disebut sajian penutup atau dessert ala Jepang. Tidak cuma jual dessert saja, tetapi Michelle menyulap Shirokuma lebih seperti cafe dimana beberapa pembelinya dapat nikmati dessert mereka dengan nikmat serta nyaman.

Shirokuma sendiri mulai dibuat semenjak tahun 2014 yang lalu, dimana gerai pertama yang dibuka berada di lokasi Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Cerita perjalanan sukses Shirokumanya ini juga lumayan sederhana. Michelle menjelaskan jika inspirasi membentuk bisnis kuliner Jepang ini diawali waktu dianya berlibur dengan teman-temannya ke Jepang, terhitung berkunjung ke kota Kyoto. Jadi yang suka es cream Green Tea Matcha, diakuinya Kyoto ialah pusat dari matcha sehat paling baik di dunia. Lalu terbersitlah inspirasi untuk mendatangkan es cream sehat ala Jepang di Indonesia.

“Kembali ke Indonesia, saya ingin melahap lebih banyak es cream green tea matcha. Tetapi saya tidak menemukannya dimana saja di Indonesia. Jadi saya berpikir, “Kenapa tidak membuat es cream Jepang ku sendiri?” Itu awal saya membuat Shirokuma,” jelas Michelle.

Di gerai-gerai Shirokumanya, Michelle tidak cuma jual es cream Jepang. Tetapi ia jual kue kering Jepang berkualitas tinggi. “Terus kesini, pasti menu Shirokuma semakin bermacam. Saat ini telah ada lebih dari 70 menu yang kami menawarkan serta sejumlah besar menu makanan penutup. Jika dapat disebut, Shirokuma ini tawarkan pencuci mulut yang bermacam memiliki bentuk. Kami design makanan penutup seunik serta semenarik mungkin,” sebut wanita kelahiran 1989 ini.

Ia juga mematok tiap menu Shirokuma dari mulai harga Rp 15.000 – 45.000 per bagian. andy soewatdy bisa menjadi panutan ntuk pengusaha muda.


Pengetahuan Pemasarannya jadi Modal Penting Perkembangan Shirokuma

Jadi lulusan sarjana dalam bagian Pemasaran serta Keuangan dari Kampus New South Wales dan lulusan Master dari Istitutpo Marangoni, sekolah swasta fasyen serta design Italia, dan diploma pastry dari Le Cordon Bleu Sydnet, Michelle betul-betul kuasai seluk beluk pemasaran serta usaha kuliner. Dengan pengetahuan sarjananya, ia mengatasi sendiri pemasaran usaha Shirokumanya.

Ditambah lagi diakuinya jika semenjak kecil dianya sudah bercita-cita jadi entrepreneur serta membentuk bisnis sendiri. “Aku ingin punyai restoran sendiri. Saya besar dengan pertimbangan jika saya harus menjadi entrepreneur. Waktu saya masih SD, saya jual kue ke teman-temanku. Saya seringkali memiliki masalah dengan guru sebab kebiasaanku jual kue. Jadi entrepreneur muda, saya harus berani mengambil risiko. Jika kamu takut tidak berhasil, kamu butuh merubah skema pikirmu. Ialah satu kegagalan jika kamu harus menyerah. Jangan takut lakukan kekeliruan, belajarlah dari kegagalan itu,” terangnya.

Dari Michelle Widjaja kita belajar jika sampai mimpi atau harapan tidak dapat dikerjakan dalam tempo satu hari. Tetapi perlu beberapa puluh tahun untuk sampai keberhasilan itu. Ketekunannya lakukan apa yang ia senang semenjak kecil pada akhirnya membawa hasil seperti sekarang. Sekarang, Shirokuma jadi satu diantara nama yang banyak dikenali oleh beberapa orang, terutamanya di ibu kota. Serta Michelle terus giat meningkatkan usaha ini serta membuatnya jadi satu tempat yang banyak dicari oleh mereka beberapa yang suka dessert Jepang.


Apa dari cerita sukses ini kamu di inspirasi untuk membuat bisnismu sendiri? Yuk, turuti langkah sukses Michelle. Ingat jangan sampai takut tidak berhasil serta terus coba tanpa ada menyerah ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar